Selamat datang di blog vonny, semoga bermanfaat bagi anda :)

TEKNIK NON TES



Non Tes

Pengertian Non tes menurut Imron (2011) adalah teknik evaluasi yang menggunakan alat dan atau instrumen non tes dalam mengumpulkan data, seperti observasi, wawancara. Kuesioner, inventori, skala sikap, daftar cek, dan sejenisnya. Bila ditinjau dari caara atau metode pengambilan datanya, bisa dibedakan atas teknik pengamatan (observation), wawancara (interview), angket (questionnaire) dan analisis dokumen (dokumentary analysis). Bila ditinjau dari intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ada berbagai macam antara lain lembar pengamatan (observation from), lembar interview (interview from), angket atau kuesioner (questionnaire), lembar inventori (inventory), catatan anekdot (anecdotal record), daftar riwayat hidup, intrumen sosiometri (sociometry), skala penilaian (raiting scale), dan daftar cek (chek list).
a.    Observasi
Obsevasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati prilaku siswa dalam situasi tertentu. Melalui observasi guru dapat mengamati, mendeskripsikan atau mengevaluasi: 
1) Perforrmasi siswa (pupil’s performance), misalnya kemampuan memberikann laporan secara langsung atau melakukan berbagai kegiatan ketrampilan
2) Melakukan suatu proses kegiatan dan prosedur belajar (use of a procedure or process) isalnya mampu menggunakan mikroskop atau menjalankan mesin
3) Hasil belajar (product) misalnya karya seni atau kegiatan ilmiah, (d) hubungan sosial dan gaya belajar (social relation and learning style) misal interaksi dengan teman, cara memecahkan masalah, kebiasaan kerja, atau gaya partisipasi dalam kegiatan di kelas (Nitko, 1983).

Jenis observasi yang dilakukan bisa meggunakan observasi partisipasi atu observasi non partisipasi. Observasi dilakukan, bila observer terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan siswa.observasi non partisipasi, dilakukan bila observer bersifat pasif atau menngamati dari luar kegiatan. Dengan kata lain, siswa bisa diamati dalam situasi alami, situasi kontrol, atau situasi terancang. Hal ini tergantung keefektifan kegiatan observasi yang dilakukan.
Aspek yang diobservasi dirinci dan ditelaah dengan alat atau instrumen observasi. Alat atau instrumen observasi yang digunakan bisa berupa daftar cek, skala penilaian, catatan anekdot, rekaman prilaku, atu bagan partisipasi. Hal ini disesuaikan dengan sasaran yang dievaluasi.
Contoh lembar observasi adalah sebagai berikut :                           
Nama Siswa    :
Hari/Tgl/Jam    :
Tempat            :

No
Aspek Yang Diobservasi
Penilaian
Ket.
SL
SR
KD
TP
1
Mengajukan pertanyaan





2
Menjawab pertanyaan





3
Partisipasi dalam diskusi





4
Mengerjakan tugas





5
Dsb.






Gambar 2.2 Contoh Lembar Observasi
Keterangan :
SL = Selalu, SR = Seringkali, KD = Kadang-kadang, TP = Tidak pernah

b.     Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan dalam evaluasi  untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa wawancara merupakan cara menghimpun data yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara lisan atau berhadapan muka secara langsung, dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan.
Secara umum ada dua jeis wawancara yang dapat digunakan sebagai teknik penngumpulan data dalam evaluasi pembelajaran, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawacara terstruktur bisa disebt sebagai wawancara terpimpin atau wawancara sistematis. Seddangkan wawancara tidak terstruktur disebut juga dengan istilah wawancara tidak terpimpin atau wawanncara tidak sistematis.
Kelebihan wawancara adalah dapat melakukan kontak langsung dengan siswa, sehingga dapat diperoleh hasil penilaian yang lebih lengkap dan mendalam. Kelemahannya adalah kurang efisien, menuntut penguasaan komunikasi pendidik secara baik, dan sulit menghilangkan unsur subyektifitas. Untuk memperoleh hasil wawancara yang baik, perlu dilakukan pencatatan secara baik pula. Bila dimunngkinkan, bisa dilengkapi dengan alat bantu berupa alat perekam suara.
c.     Kuesioner
Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi siswa dengan mengajukan serangkaian pertanyaan secara tertulis. Sehingga diperoleh informasi yang medalam dan luas tentang diri siswa. Dengan kata lain, kuesioner merupakan suatu daftr pertanyaan yang harus diisi siswa yang akan di ukur untuk medapatkan informasi tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapat siswa. Meskipun tidak persis sama teknik ini banyak disebut juga dengan istilah metode angket.
Ada beberapa jenis kuesioner ditinjau dari sisi yang menjawab, dapat dibedakan atas kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Dikatakan langsung bila kuesioner tersebut dikirim dan diisi langsung oleh orang yang dimintai informasi. Dikatakan tidak langsung, bila kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang dimintai informasi. Ditinjau dari segi menjawa, dapat dibedakan atas kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban yang lengkap, sehingga pengisi tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Sedangkan kuesioner terbuka adalah kuesioner yang disusun dengan sedemikian rupa, sehingga pengisi bebas mengemukakan pendapat.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan kuesioner atau angket sebagai teknik pengumpulan data. Kelebihan kuesioner adalah dapat mengungkap data dalam jumlah besar, sangat tepat untuk mengungkap kepribadian, memberikan waktu yang luas, dan siswa meiliki kebebasan dalam menjawabnya. Sedangkan kelemahannya adalah sulit bisa memastikan obyektifitas jawaban siswa, dan pertanyaanya cenderung terbatas.
d.    Analisis Dokumen
Evaluasi mengenai kemajuan atau keberhasilan belajar siswa, selain diperoleh dari tes, juga dapat diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen, misalnya tentang riwayat hidup.
Bentuk analisis dokumen, ada bermacam-macam. Salah satu bentuk yang sering dilakukan pemeriksaan daftar pribadi atu daftar pemeriksaan riwayat hidup siswa. Beberapa informasi yang ditelaah dalam daftar pribadi, antara lain data tentang data diri, baikk keadaan tubuh maupun riwayat kesehatan, data tentang kepandaian dan kecakapan yang dimiliki, data tentang sifat dan tabiat, data tentang cita-cita dan hari depan, data keluarga, baik ayah, ibu, pekerjaan, alamat, data yang berhubungan dengan sekolah, dan data lain yang dianggap perlu, misalnya kegiatan yang pernah dilakukan.
Melalui analisis dokumen data pribadi, disamping memberikan sumber keterangan untuk mengadakan penilaian tentang pribadi siswa, juga dapat membantu guru untuk memberikan bimbingan belajar yang optimal, dan mengarahkan kepemilihan karir jabatan dimasa depan.
e.     Sosiometri
Sosiometri digunakan untuk mengungkap tingkat sosialisasi siswa. Dengan kata lain, teknik sosiometri merupakan teknik non tes yang digunnakan untuk menelaah struktur hubungan sosial diabtara siswa di dalam kelass maupun di sekolah.
Ditinjau dari langkah pelaksanaanya, metode sosiomerti dapat dilaksanakan melaui tiga tahap yaitu tahap memilih teman, pentabelan, dan pembuatan peta. Bila ditinjau dari fungsinya, data sosiometri dapat dianalisis melalui beberapa cara. Fernandes membedakan dengan tiga cara, yaitu matrik pemilihan sosiometri, sosiogram, dan indek sosiometri.
Tahap pertama dilakukan dengan cara, masing-masing siswa diminta memilih dua atau tiga orang teman dalam kelas yang paling cocok atau disenangi di dalam kelas. Pemilihan dilakukan dengan cara bebas dan rahasia, sehingga dapat mencerminkan kadaan yang sebenarnya. Dari hasil pemilihan tersebut selanjutnya dibuat dalam suatu tabel yang merupakan hasil rangkuman data dari pemilihan yang dilakukan.
Sebagai contoh, diminta lima siswa untuk memilih dua teman yang paling disukai. Pilihan pertama diberikan skor 2, san pilihan kedua diberikan skor 1. Dari hasil pemilihan, dapat dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemilih
Yang Dipilih
A
B
C
D
E
A
 -
1
2
 -
 -
B
1
 -
2
 -
 -
C
 -
1
 -
2
 -
D
1
2
 -
 -
 -
E
2
1
 -
 -
 -
Pilihan Pertaama
2 (x2)
3 (x2)
 -
 -
 -
Pilihan Kedua
1 (x1)
1 (x1)
2 (x1)
1 (x1)
 -
Total skor
5
7
2
1
0
           
           







Gambar 2.3 Tebel Sosiometri
Berdasarkan matrik pilihan tersebut di atas, dapat digarisbawahi bahwa diperoleh skor 5 untuk A, 7 untuk B, 2 untuk C, 1 untuk D, 0 untuk E. Dari matrik tersebut, selanjutnya dapat dibuat suatau tabulasi dalam bentuk sosiogram, ada tiga jenis pilihan, yaitu: (a) pilihan satu jalur, (b) pilihan dua jalur, (c) tidak ada pilihan. Tiga pilihan tersebut, dapat digambarkan dalam bentuk garis, sebagai berikut:



 












Gambar 2.4 Sosiogram

Berdasarkan bagan sosiogram tersebut, dapat diketahui bahwa B memperoleh pilihan paling banyak. Untuk itu dapat dianggap sebagai leader atau bintang. Sedangkan yang tidak adaa pilihan, yakni E dianggap sebagai isolates.
Bila data tersebut di terpakan pada sejumlah kelas, akan diperoleh data yang secara jelastentang hubungan sosial antar siswa dalam kelas. Tingkat kohesi, integrasi, maupun ekspannsif kelompok akan diketahui. Melalui sosiogram, juga akan diketahui jumlah sub-sub kelompok yang ada dalam kelas, untuk itu kegunaan kegunaan sosiogram disamping membnatu untuk sosialisasi siswa, juga untuk membentuk kelompok, pengarahan dinamika kelompok dan meberikan bimbingan kepada siswa.
Secara singkat Fernandes mengemukakan empat keguanaan teknik sosiometri, yaitu:
1)  Mengembangkan struktur sosial kelompok siswa
2)  Mengembangkan penyesuaian sosial siswa secara individual
3)  Mempelajari efek praktek atau kegiatan sekolah pada siswa
4) Mempelajari kualitas kepemimpinan dalam berbagai situasi.
Salah satu teknik yang sering digunakan adalah teknik anecdotal records. Anecdotal records adalah catatan-catatan yang dibuat oleh guru tentang suatu peristiwa atau kejadian yang dianggap penting, yang dilakukan atau yang dialami oleh siswa. Teknik ini banyak disenangi oleh guru terutama dalam mengumpulkan data karakteristik, permasalahan atau bahkan prestasi siswa. Dengan catatan- catatan tersebut, dapat diadakan penilaian tentang kepribadian siswa secara lebih obyektif.

Imron, A. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

About

catch your dream Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger